Minggu, 30 Oktober 2011

SISTEM PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI ARSIP

SISTEM PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI ARSIP

SISTEM PENYIMPANAN DAN PENEMUAN KEMBALI ARSIP

Sistem penyimpanan arsip/warkat adalah suatu proses kegiatan atau proses pengaturan mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan dengan menggunakan sistem tertentu, menemuan kembali dengan cepat dan tepat, penggunaan, pemeliharan, penyusutan dan pemusnaan arsip.

Ada beberapa macam sistem penyimpanan arsip (sistem filing ),nama yang umum dipakai ada lima macam yaitu :
1. Penyimpanan arsip sistem abjad
2. Penyimpanan arsip sistem Subyek/pokok masalh
3. penyimpanan arsip sistem Nomor
4. Penyimpanan arsip sistem wilayah
5. Penyimanan arsip sistem tanggal


1. Penyimpanan arsip sistem abjad

Penyimpanan arsip sistem abjad adalah penyelenggaraan sistem kearsipan berdasarkan abjad alfabet, disusun mulai dari A sampai Z, Aa sampaiZz, dan seterusnya.

Untuk memahami atau cara penyimpanan warkat dengan menggunakan sistem abjad, terdapat beberapa istilah atau terminology yang perlu diketahui, antara lain :

1. Mengindeks adalah kegiatan membagi nama/judul terhadap beberapa unit
2. Unit adalah bagian terkecil dari suatu nama/judul
3. Caption adalah nama yang sudah diindeks yang kemudian dijadikan tanda pengenal
4. Mengkode (kodifikasi), kegiatan menemukan kode dari nama yang sudah diindeks. Zkode diambil
dari huruf pertama dari nama/judul yang sudah diindeks
5. Mengabjad adalah kegiatan menyusun kode menurut urutan abjad dari nama/ judul yang sudah
diindeks

Kelebihan sistem abjad :

1) Sangat mudah menggolongkan surat menurut nama organisasi/instansi/lembaga/operusahaan
2) Menyimpan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
3) Sederhana dan mudah dimengerti baik pekerjaan maupun pencariannya
4) Perlengkapannya dapat dipergunakan untukbermacam-macam dokumen dan cocok untuk tuap-tiap
dokumen

Kelemahan sistem abjad :

1) dalam sistem-sistem yang sangat luas memerlukan waktu yang lama untuk menemukan surat/warkat
yang diperlukan
2) Sulit apabila terdapat nama yang sama terutama nama orang
3) Sulit memperkirakan persyaratan-persyaratan ruang untuk huruf- huruf abjad yang berlainan

Peraturan Mengindeks dan memberi kode
Sistem abjad membedakan judul atas empat golongan , adalah :
Golongan 1. Nama perorangan (Individual name)
2. Nama perusahan (Firm name/ Business name )
3. Nama Instansi Pemerintah ( Government name)
4. Nama organisasi /perhimpunan (Civic mission)



a.) MENGINDEKS NAMA ORANG INDONESIA

1. Nama tunggal adalah nama yang terdiri dari satu suku kata, maka diindek sebagai berikut :
NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Dearliana
Dearliana
-
-
D
2
Suharto
Suharto
-
-
S








2. Nama ganda adalah nama yang terdiri dari lebih dari satu suku kata, maka diideks berdasarkan suku
kata nama terakhir

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Nazhira Idzni
Idzni
Nazhira
-
I
2
Muhammad Muslih
Muslih
Muhammad
-
M







3. Nama keluarga/ suku/ marga adalah nama orang diikuti nama keluarga/suku/marga, maka diindeks
berdasarkan nama keluarga / suku/ marga misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Aspin Sihombing
Sihombing
Aspin
-
S
2
Bob Tutupoly
Tutupoly
Bob
-
T
3
Simon Manumpil
Manumpil
Simon
-
M


4. Nama yang menggunakan singkatan di depan maupun di belakang dan tidak diketahui kepanjangan
nya maka diindeks nama jelasnya, misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
A Rachman
Rachman
A

R
2
M.Maulana S.
Maulana
M
S
M
3
A.H. Nasution
Nasution
A
H
N


5. Nama yang menggunakan singkatan di depan maupun dibelakang dan diketahui kepanjangannya
maka diindeks dengan cara menulis lengkap singkatan tersebut, misalnya :


NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
S. Ranuwijaya
Suwandi
Ranuwijaya

S
2
B.M. Diah
Bahrudin
Muhamd
Diah
B
3
T.D. Marzuki
Teuku
Daud
Marzuki
T


6. Nama yang memakai gelar, yang diutamakan adalah nama asliatau marga dan gelar tidak diindeks,
ditempatkan pada unit dalam tanda kurung. Namun apabila gelar tersebut diikuti nama tunggal maka
gelar tersebut turut diindeks.
Ada beberapa gelar yang umum dipakai, yaitu :
a) gelar akademis, sperti Spd, Dra, Dr, Ir, SH, SE,Prof, Phd, Msc, Mpd, MBA, MM,Msi dan lain-lain
b) Gelar keagamaan antara lain : Kyai, haji, Hajjah, Ustadz, Bhiksu, Pendeta, Pastor, dan lain-lain
c) Gelar Kebangsaan, seperti : Raden, Raden Ajeng, KRT Sunan, Sultan, Andi, Cut, Ida Bagus/Ida Ayu,
Cokorde, Lalu dan sebagainya
d) Gelar Kepangkatan, Seperti Marsekal, Laksamana, Kapten, Sersan, Kolonel, Jendral, Komisaris Besar
dan lain-lain
e) Gelar Jabatan, Seperti, Presiden, Mentri, Gubernur, Direktur, Jendral, Bupati, Camat, Lurah, dan lain
-lain. Diindeks sebagai berikut :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Ir H. Iwan Zaiwansyah
Iwan
Zaiwansyah
(H.Ir)
I
2
Jendral M. Panggbean
Panggabean
M
(Jendral)
P
3
KRT. Widjojoprawiro
Widjojoprawiro
-
(KRT)
W
4
Kyai Achmad Dahlan
Dahlan
Achmad
(Kyai)
D
5
Monsigneur Leo Sukoto
Sukoto
Leo
(Monsigneur)
S


7. Nama urutan kelahiran, biasanya terjadi di Bali, diutamakan untuk diideks adalah nama diri diikuti
oleh gelar urutan kelahiran, misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Ida Bagus Putu Arsana
Arsana
Putu
Ida Bagus
A
2
I Gusti Made Yono
Yono
Made
I Gusti
Y
3
I Gusti Nyoman Panji Tisna
Panji Tisna
Nyoman
I Gusti
P


8. Nama yang didahului dengan nama baktis, diindeks mulai dari nama aslinya, kemudian diikuti oleh
nama baktisnya, misalnya

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
FX Suharso
Suharso
F
X
S
2
Leo Sukoto
Sukoto
Leo


3
Antonius Yatin
Yatin
Antonius

Y

9. Nama wanita yang diikuti nama suami atau ayahnya, diindeks dengan menampilkan nama
suami/ayahnya terlebih dahulu, misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Ny. Sadiah Zainuddin
Zainuddin
Sadiah
(Ny)
Z
2
Ny. Suciati Suwiryo.
Suwiryo
Suciati
(Ny)
S
3
Ny. Kartini Legowo
Legowo
kartini
(Ny)



10. Nama yang memakai kata bin, binti, diindeks dengan cara nama terakhir yang mengikuti kata bin /
binti sebagai main captionnya, misalnya :


NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Achmad bin Salim
Bin Salim
Achmad

S
2
Aminah binti Samidin
Binti Samidin
Aminah

S
3
Aziz bin Muslih
Bin Muslih
aziz

M








b). MENGINDEKS NAMA-NAMA ORANG ASING

1. Nama orang Barat, Jepang, Muangthai dan lain-lain, diindeks berdasarkan nama keluarga yang
biasanya ditempatkan di bagian belakang nam (Nick name), misalnya

a. Cara mengindeks nama orang Eropa/ Barat hampir sama dengan mengindeks nama Orang
Indonesia.
Pada umunya nama orang barat terdiri dari tiga bagian yaitu :
a. Nama Pertama (First Name)
b. Nama Tengah ( Christian name)
c. Nama akhir ( family name)
Contoh mengindeks nama tersebut diatas misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Robert John Kennedy
Kennedy
Robert
John
K
2
George R Terry
Terry
George
Robert
T
3
Thomas R Jones
Jones
Thomas
R
J


2. Nama orang Eropa yang memakai tanda penghubung, diindeks nama yang menggunakan tanda
penghubung tersebut diindeks sebagai satu kata, misalnya

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Peter Smith-White
Smith-White
Peter

S
2
Marry Duff - Frasier
Duff - Frasier
Marry

D
3
Charles Bek-Grem
Bek-Grem
Charles

B

3. Nama orang Eropa yang menggunakan awalan, hendaknya tidak dianggap sebagai suatu unit
tersendiri, tetapi merupakan dari nama keluarga. Pengindekan dilakukan dengan cara
menempatkan nama yang didepannya diberi awalan, misalnya Va, Vander, Von,De la, Mc, El dan Al
dan lain sebagainya

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
John van den Bosch
van den Bosch
John

V
2
Leonardo da Vinci
da Vinci
Leonardo

D
3







4. Nama orang cina, Korea, diindeks dengan cara menuliskan sebagaimana ;nama tersebut ditulis,
karena baik orang cina, maupun orang Korea nama keluarga selalu dicantumkan di depan, contoh :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Liem Swie King
Liem
Swie
King
L
2
The Liang Gie
The
Liang
Gie
T
3








c). MENGINDEKS NAMA PERUSAHAAN

1. Mengindeks nama Perusahaan pada umumnya ( Toko, Pabrik, PT, Firma, CV, Kantor, Instansi)
diutamakan nama yang dipentingkan baru diikuti jenis badan hukumnya atau kegiatannya,
misalnya :



NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
PT Mekasari
Mekasari
Perseroan
Terbatas
M
2
Pebrik sepatu Bata
Bata
Pabrik
Sepatu
B
3
Toko Serba Logam
Serba
Logam
Toko
S


2. Nama Bank atau nama perusahaan yang disingkat, cara pengindekannnya adalah dengan
menampilkan kepanjangan dari singkatan itu, terlebih dahulu kemudian diindek sebgaimana nama
kepanjannya

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
GIA
Garuda
Indonesia
Airways
G
2
Permigas
Minyak
Gas
Perusahaan
M
3
2 PT KAI
Kereta
Api
Indonesia
Perseroan Terbatas

K


3. Nama perusahaan yang menggunakan orang sebagaimana nama tersebut ditulis, kemudian diikuti oleh
jenis badan hukum atau kegiatannya, contoh :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
RS Cipto Mangunkusumo
Cipto
Mangunkusumo
Rimah Sakit
C
2
John Lee Company
lee
john
Company
L
3
Universitas Gajah Mada
Gajah
Mada
Unversitas
G


4. Nama Perusahaan yang terdiri dari angka sebagai bagian dari nama perusahaan tersebut, diideks
dengan cara menulis angka tersebut sebagai suatu unit dengan yang lainnya, sebagai contoh:

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Toko 99
Sembilan-sembilan
Toko

S
2
Hotel 234
Dua tiga Empat
Hotel

D
3
Toko Pojok 45
Pojok
Empat lima
Toko
P


5. Nama perusahaan yang mengunakan huruf dan bukan merupakan singkatan diideks dengan cara
sebagai berikut

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Toko ABC
A
B
C
Toko
A
2
Firma KS
K
S
Firma
K
3













6. Nama perusahaan yang menggunakan kata penghubung dari, dan , &, atau kata depan of maka kata
penghubung,kata depan tersebut harus diletakkan dalam kurung dan diindeks mengikuti unit
tersendiri, pengindekannya dilakukan sebagai berikut :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Suryono & Co
Suryono (and)
Company

S
2
Salon &Make UP
Sawitri
Salon (and)
Make Up
S
3






d). MENGINDEKS NAMA INSTANSI PEMERINTAH

Badan pemerintah meliputi Departemn Lembaga non departemen .
Demikian juga instani remi maupunp militer. Seperti Direktorat, sekretariat Jendral, Jawatan dll.
Untuk kepntingan file, untuk nama instani pemrintah ini perlu ada peraturan dan cara mengindksnya.


1. Badan pemritah didalm negeri diindeks dengan kata pengenalnya / kata tangkapnya, misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Departemen Dalam Negeri
Dalam
Negeri
Departemen.
D
2
Direktorat Bea dan Cukai
Bea (dan)
Cukai
Direktorat
B
3
Kantor POS Besar
POS
Besar
Kantor
P


2. Lembaga Negara dan Lembaga non Departemen diindek kata pengenal/kata tangkapnya yang
diutamkn dan diikuti bentuk badan teresebut, misanya :


NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
LAN
Administrasi
Negara
Lembaga
A
2
LIPI
Ilmu
Pengetahuan
Indonesia
Lembaga
I
3
DPR
Perwakilan
Rakyat
Dewan
P

3. Badan Pemerintah Daerah dindek kata pengenal utamnya diikuti bentuk badan tersebut, misalnya :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Provinsi Jawa Tengah
Jawa Tengah
Provinsi

J
2
Kabupaten Ashan
Asahan
Kabupaten

A
3
Kecamatan Grogol
Grogol
Kecamatan

G


4. Nama yayasan/perkumpulan, diindeks adalah kata pengenal terpenting dari nama yayasan /
perkumpulan tersebut, baru kemudian sifatnya

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
HMI
Mahasiwa
Himpunan

M
2
PGRI
Guru
Republik
Indonesia
Persatuan
G
3
ISWI
Sarjana
Wanita
Indonesia
Ikatan
S



5. Nama Pemerintah negara asing, diindek yang diutamakn adalah unit politik dari negara tersebut
Mslny :

NO
JUDUL/NAMA
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
KODE
1
Republik Indonesia
Indonesia
Republik

I
2
CIA American
American
Central
Intelegence (of)
A
3






*** Cara menyusun warkat/surat atas ada 2 (dua ) cara yaitu
a.). Dictionary Order
warkat jika di file menurut sistemini maka penyusunannya menurut kata-kata dalam kamus yang
menjadi dasar penempatan warkat/surat dalam file.
Jelas tampak disini bahwa warkat satu dengan yang lain tidak ada hubungan .
Amerta, Bank
Andalas, Universitas
Andalas, Toko
Andalas , Hotel

b). Group Order
Penyusunan Warkat atas dasar kelompok dari beberapa macam serta bentuk bidang usaha.
Warkat yang berybyek Bank disatukan dengan Bank, hotel disatukan dengan hotel dll.
Amerta ,Bank
Centrla asia ,Bank
Delta, Bank dll.

PROSEDURE FILING SISTEM ABJAD
Sebelum kita membicarakan tentang prosdur kearsupan sitem ABJAD maka ebaiknya kita perlu memahai beberap hal

INCOMING MAIL
OUT GOING MAIL
1. Dindek
Si pengirim
Yang dikirimi
2. Diutamakan
Nama kantor/instansi
Nama kantor/instansi
3. Kode
Huruf pertama unit pertama
Huruf pertama unit pertama
4. Penandaan
Dengan geris bawah ,tinta merah
Dengan geris bawah ,tinta merah
5. Penulisan kode
Ditulis diatas kanan pojok atas
Ditulis diatas kanan pojok atas





Menyusun Daftar Klasifikasi

Setelah mengindeks, buatlah daftar klasifikasiWarkat/arsip berdasarkan abjad mulai dari A sampai Z. Namun apabila terdpat sejumlah nama dengan abjad yang sama atau hampir bersamaan, maka penyusunan dilakukan bedasarkan huruf kedua, ketiga dan seterusnya, misalnya :
A,B,C,D………………………………..Z
Aa, Ab, Ac, ….………………………..Az
Aba, Abb, Abc,………………………...Abz
Aca, Acb, Acc,…………………………Acz
Sebagai contoh ilustrasi :
Graph
Graphic
Graphics




Sebelum surat disiman dalam arsip , perlu dilakukan bebrapa tindakn tertentu untukmenjamin kecepatn dan ketepatan dalam penyimpann dan penemuan kembali , yaitu ;
1. Pembuatan tanda pelpas ( release mark) sebagi tnda telah diseleaiknnya masalh dalam surat.
2. Membaca surat untuk mengetahui masalah dan persoalan isi surat yang sekaligus menetapakn judul
surat.
3. Pemberian kode, untuk menetukan ketepatn diman surat/warkat harus disimpan.
4. Pembuatan kartu penunjuk silang (cross referenc)
5. Pembuatn follow up slip
6. Menggolongkan mengelompokkan surat
7. penyimpanan surat


Pelengkapan Arsip

Menyiapkan Peralatan atau Perlengkapan :
a). Filing Kabinet, dipersiapkan untuk menyimpan arsip jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Laci filing kabinet diberi kode pada bagian depannya.. Misalnya filing kCabinet mempunyai empat
laci maka kodenya adlah : Laci I berkode A- F Lsci II berkode G – L Laci III berkode M – S
Laci IV berkode T – Z

b). Guide, Banyaknya guide yang dibutuhkan bilamenggunakan sistem abjad sederhana 26 buah.
Ditempatkan pada folder/map gantung. Tetapi bila suatu organisasi telah berkembang di mana
tiap-tiap laci mempunyai satu petunjuk abjad. Mka pada masing-masing laci akan terdapat 26 guide.
Sehingga guide dapat yang dibutuhkan sebanya 26 x26 buah = 676 buah. Dalam praktik untuk
membatasi jumlah guide dapat pula digunakan kode gabungan.
Misalnya kode laci ABC, DEF, GHI dan seterusnya.
Pada tiap guide diber tab. Tiap-tiap tab ditulis abjad A sampai Z kemudian disusun berdasarkan
abjad pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya.

c). Folder, banyaknya folder yang dibutuhkan bagi organisasi yang masih sederhana sebanyak 26
buah. Folder tersebut berkode A sampai Z. Tetapi bagi organisasi yang telah berkembang, maka
tiap laci akan memuat 26 folder. Dengan perincian sebagai berikut :
Di belakang guide A disusun folder Aa, ab, Ac…………..Az
Dibelakang guide B disusun folder Ba, Bb, Bc…………..Bz
Dibelang guide C, disusun Folder Ca, Cb, Cc……………Cz

d). Rak Sortir, Rak Sortir yang dibutuhkan sebanyak 26 Rak. Diberi kode abjad dari A sampai z
sehingga meudahkan pemisahan surat

e). Kartu Indesks disesuaikan dengan kebutuhkan. Kartu Indeks diseimpan dalam laci kartu indeks

f). Rak kartu atau laci Kartu, untuk menyimpan kartu indeks


Prosedur Penemuan Arsip
Apabila ada pihak lain yang meminta / meminjam arsip yang disimpan, petugas arsip harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menanyakan jenis arsip yang disimpan
b. Menentukan kode berdasarkan nama yang telah diindeks
c. Melihat kartu Indeks untuk melihat kode arsip
d. Mengambil arsip dari tempat penyimpanannya, berdasarkan kode dan mengantinya dengan Bon
Pinjam arsip

Sistem Kearsipan Wilayah


Teori Singkat Kearsipan
  1. Pengertian Arsip
Secara etimologi (Ilmu asal usul kata) “ARSIP”  berasal dari bahasa yunani yaitu “ARCHEA” kemudian berubah menjadi “ARCHEON” yang berarti catatan atau dokumen mengenai masalah pemerintah. Dan “FELUM” (latin) berarti bendel/kumpulan dari warkat atau dokumen. Bukti-bukti kegiatan kantor didalam Ilmu Kearsipan dinamakan arsip. Proses pekerjaan yang berhubungan dengan pengelolaan arsip disebut dengan kearsipan atau filling.
  • Menurut UU No. tahun 1971, mengenai ketatausahaan Pokok  Kearsipan yang dimaksud dengan arsip adalah;
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga Negara dan badan-badan pemerinah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keaadan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan pemerintah.
b.  Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta dan atau perorangan dalam bentuk corak apapun baik keadaan tunggal maupun kelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
  • Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Adiministrasi Perkantoran” arsip adalah warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai suatu kegunaan dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
  • Menurut Drs. E. Martonono yang dimaksud dengan kearsipan adalah pengaturan dan penyimpanan warkat/record atas dasar sistem-sistem tertentu serta dengan prosedur tertentu yang    sistematis sehibgga sewaktu-waktu diperlukan dapat ditemukan kembali dalam waktu singkat.
  • Menurut Drs. Anhar Kearsipan merupakan suatu proses pengaturan yang penyimpanan bahan-bahan/warkat-warkat secara sistematis sehingga apabila arsip tersebut diperlukan dapat dengan mudah dan cepat ditemukan kembali.
Jadi kearsipan adalah suatu kegiatan pengaturan dari penyimpanan arsip dengan menggunakan sistem tertentu secara sistematis sehingga apabila arsip tersebut diperlukan dapat dengan mudah dan cepat.
  1. Jenis-jenis Arsip
ü      Menurut Fungsinya
  1. Arsip Dinamis ialah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan yang kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
a)    Arsip Aktif : Arsip dinamis yang masih dipergunakan secara terus-menerus bagi pelasksanan kelangsungan  pekerjaan dalam penyelenggaraan administrasi.
b)    Arsip in aktif : Arsif dinamis yang penggunaanya sudah berkurang dan tidak  dipergunakan lagi secara terus-menerus karena penyelengaraan administrasinya.
  1. Arsip statis ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kegiatan tugas pokok maupun penyelengaraan pelayanan ketatausahaan dalam penyelenggaraan kebangsaan pada umumnya dan penyelenggaraan sehari-hari administrasi Negara.
ü      Menurut tempat penyimpanannya
  1. Arsip Sentral: Arsip yang disimpan pada pusat atau arsip yang dipusatkan penyimpananya. Arsip ini disebut juga arsip umum.
  2. Arsip Unit: Arsip yang disebarkan penyimpanannya atau arsip yang disimpan di setiap bagian atau unit dalam suatu organisasi. Arsip ini disebut juga arsip khusus
ü      Menurut Bendanya
  1. Arsip Primer : Arsip yang asli. Arsip ini bukan tindasan, bukan karbon kopi, bukan salinan, foto copian dan bukan mikrofilmnya.
  2. Arsip Sekunder : Arsip yang berupa tindasan, fotocopi, salinan, atau microfilm.
ü     Menurut Lamanya Penyimpanan
  1. Arsip Abadi : Arsip yang kegunaannya berlangsung untuk waktu yang lama dan abadi seperti arsip sejarah dan lain-lain.
  2. Arsip tidak : Arsip yang kegunaannya hanya untuk sementara waktu atau hanya pada saat itu saja.
  1. Nilai Guna Arsip
ü     Menurut Ensiklopedia Adiministrasi
  • Guna Informasi : Memberikan suatu keterangan tentang hal atau peristiwa.
  • Guna Yuridis : Menjadi bahan pembuktian dalam suatu proses pengadilan.
  • Guna Historis : Menggambarkan keadaan atau peristiwa masa lalu.
  • Guna Ilmiah : Penemuan-penemuan suatu ekspedisi ilmiah.
ü  Menurut The Liang Gie
  • Administrasi : Untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi  pimpinan
  • Hukum : Sebagai bahan pembuktian dalam suatu proses penghasilan
  • Keuangan : Menyangkut keuangan
  • Haluan organisasi : Landasan untuk kebijaksanaan
  • Organisasi : Sebagai dasar lanjutan suatu pekerjaan
    • Sejarah : Menerangkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau
    • Penelitian : Bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
    • Penerangan : Memberikan penerangan kepada khalayak ramai
ü  Menurut Asrip Nasional Republik Indonesia
  1. a. Nilai Guna Secara Primer
  • Nilai guna administrasi : Kegunaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga/ instansi pencipta arsip
  • Nilai guna hukum : Jika ber-isikan bukti yang mempunyai kekuatan hukum
  • Keuangan : Jika menyangkut masalah keuangan
  • Ilmu dan teknologi : Sebagai akibat dari hasil penelitian murni atau terapan
  1. b. Nilai Guna Secara Sekunder
  • Pembuktian : Keterangan pembangunan diatur
  • Informasional : Informasi mengenai penelitian dan kesejahteraan
Jadi guna kearsipan :
  1. Hukum                 :P embuktian hukum
  2. Administrasi       :Syarat penyelenggaraan kegiatan organisasi
  3. Fisikal                    :Informasi pembuktian dibidang perpajakan dan keuangan
  4. Perorangan       :D ata perorangan
  5. Pemeriksaan      :P emeriksaan menyangkut keuangan, perpajakan, hukum dan perjanjian bisnis
  6. Penelitian ilmiah : Bahan penelitan ilmiah
  7. Kebijaksanaan/Haluan Organisasi : Bahan pengambilan kebijaksanaan suatu organisasi
  8. Organisasi  : Dasar tindak lanjut pelaksanaan suatu organisasi
  9. Sejarah : Menjelaskan peritiwa-peristiwa masa lalu
D.Tujuan Kearsipan

ü   Menurut UU No.7 tahun 1971 Bab 1 Pasal 3, bahwa tujuan arsip adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehiduapan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah.
ü   Menurut Drs. Anshar tujuan kearsipan adalah menyimpan warkat sedimikian rupa sehingga mudah ditemukan kembali jika sewaku –waktu diperlukan.
ü   Menurut Drs. E. Martono tujuan Arsip:
1)       Menyediakan warkat jika diperlukan
2)       Menghindari pemborosan waktu dalam mencari warkat yang diperlukan.
3)       Mengumpulkan warkat yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lain
4)       Menghemat tempat penyimpanan
5)       Mengamankan warkat yang penting baik dari bahaya pencurian atau kebakaran
6)       Menjaga kerahasiaan jika warkat benar-benar perlu dirahasiakan
ü   Menurut Drs. Soewito tujuan arsip :
1)    Agar arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman
2)    Agar mudah mendapatkan kembali arsip yang dibutuhkan
3)    Untuk menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam mencari arsip yang dibutuhkan
4)    Untuk menghemat tempat penyimpanan arsip
5)    Untuk  menjaga kerahasiaan arsip
6)    Untuk menjaga kelestarian arsip
Jadi Tujuan kearsipan adalah
v     Menjaga keselamatan bahan (dokumen/warkat) pertanggungjawaban
v     Menyimpan warkat secara sistematis
v     Mempermudah menemukan warkat pada saat diperlukan
v     Menjaga/memelihara kelestarian dan kerahasian arsip
v     Meningkatkan efisiensi dan efektiivitas
E.Macam-macam Sistem Penyimpanan Arsip
Terdapat beberapa macam sistem penyimpanan arsip (Sistem Filling), namun yang umum digunakan ada lima macam yaitu :
  1. Filling Sistem Abjad
  2. Filling Sistem Tanggal
  3. Filling Sistem Nomor
  4. Filling Sistem Wilayah
  5. Filling Sistem Subjek/Pokok Masalah
Pengertian Filing system wilayah (geografis)
Pengertian Filing sistem wilayah (geografis) ialah kearsipan/klasifikasi surat/warkat yang diselenggarakan berdasarkan daerah atau letak wilayah dengan berpedoman kepada daerah atau alamat surat yang dierima.
Dalam penyelenggaraannya system ini harus pula dibantu oleh system yang lain yaitu dengan system abjad atau sistem tanggal.
  1. Penyusunan dengan system wilayah (geografi) digunakan untuk
1)     Perusahaan yang memiliki cabang diberbagai lokasi seperti bank, asuransi, dan otomotif
2)     Perusahaan yang memiliki lisensi untuk beroperasi diprovinsi tertentu namun tidak boleh giat dikawasan lain. Dalam hal demikian berkas arsip dinamis disusun menurut provinsi tempat perusahaan beroperasi.
3)     Perusahaan Utilitas semacam perusahaan  gas, listrik, telepon, air dimana nomor dan nama jalan merupakan hal penting bila timbul masalah, misalnya listrik mati atau gas bocor.
4)     Perusahaan pengembang (developer), real estate yang memiliki daftar tanah dan bangunan yang disusun menurut daerah.
5)     Ppenjua melaluil pos, penerbit, toko buku, pedagang kelas besar, yang menggunakan jasa pos serta memasarkannya menurut ancangan geografis.
6)     Perusahaan yang mengkhususkan diri berpromosi pada kawasan tertentu.
7)     Instansi atau lembaga yang menyusun berkas mereka menurut propinsi, kabupaten, atau koktamadya, kecamatan, atau pembagian geografis lainnya (misalnlya Kawasan Indonesias Timur)
8)     Grosir yang membeli barang dalam kuantitas besar kemudian menyebarkannya menurut pembagian geografi.
9)     Perusahaan multinasional yang memiliki cabang di dalam dan luar negeri, termasuk di dalamnya perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
10) Perusahaan survey yang melakukan survey menurut daerah.
11) Lembaga yang memeiliki kegiatan khusus khas serta cabang yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia seperti gereja. Menjid, atau Yayasan social.
  1. Prosedur dalam menerapkan Filing Sistem Wilayah
  1. Merancang Klasifikasi Wilayah
Dibuat dengan tujuan agar dalam mencari kembali surat dapat dilakukan dengan cepat.
DAFTAR KLASIFIKASI
B-1      = Bandung                                J-1       = Jakarta
2      = Banjarmasin                             2       = Jambi
3      = Bogor
C-1      = Cianjur                                M-1       = Malang                                                  2      = Cilacap                                       2       = Medan
b.  Kartu Klaper
Baik surat masuk maupun surat keluar dibuat kartu klaper yang disesuaikan dengan isi surat masuk atau keluar tanpa menyimpang dari daftar klasifikasi untuk kode wilayah tersebut.
Contoh kartu klaper surat masuk
No Urut
Nomor Surat
Tanggal
Surat
Perusahaan /
Instansi
Isi surat
1
1134 AW/SMK-IBG/I/2008
24/1/2008
SMK INFORMATIKA BINA GENERASI PT ANGKA WIJAYA SENTOSA
Pemberian izin Praktek industri kpd mhsiswa BEC
  1. Menyiapkan jenis perlengkapan
ü   Filing Cabinet: untuk menyiapkan guide serta folder dalam laci-laci filing cabinet, disesuaikan dengan surat yang akan disimpan sesuai dengan wilayah masing-masing. Misalnya, laci untuk daerah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dll.
ü   Guide
Jumlah guide disesuaikan dengan jumlah daerah yang   berkaitan dengan surat yang berkaitan dengan surat-surat yang disimpan.
ü   Map (folder): Disediakan sebanyak cabang-cabang atau langganan yang ada.
ü   Rak Penyortir : untuk penyortir surat-surat yang akan disimpan
ü   Rak kartu Klaper : untuk menyimpan kartu klaper, kartu ini disimpan disesuaikan dengan urutan A sampai dengan Z, ataupun disesuaikan dengan jumlah kartu yang akan  disimpan. Bentuknknya hamper sama dengan Rak kartu Indeks.
  1. Menyimpan dan menemukan kembali arsip
  1. Pemberian Kode Surat
Setiap surat yang masuk hendaknya dibaca dengan teliti, sehingga dapat diketahui dari daerah mana surat tersebut dikirim. Sehingga mempermudah menentukan kode kartu klaper
  1. Penyimpanan Surat
Sisterm wilayah menghendaki agar setiap surat yang berasal dari daerah yang sama disimpan ditempat yang sama.
  1. Penyimpanan filing system wilayah murni
Contoh: pada daerah Jawa Barat sebagai pembagian utama dan Bandung sebagai pembagian pembantu.
  1. Penyimpanan filing system wilayah yang memadukan dengan
Filing system abjad
Contoh: Bandung tertera sebagai jududl pada guide, sedangkan surat disusun dari surat yang pertama dengan abjad Ba, Ce, Ha, In (Bank, Bali, Hotel Braga,Universits Indonesia)
  1. Penemuan kembali arsip
Prosedur pencarian atau penemuan  kembali arsip hendaknya melalui prosedur sebagai berikut;
  1. Membuka rak kartu indeks atau kartu kaper.
  2. Setelah mengetahui kode kartu klaper, misalnya kartu klaper dengan kode B-2 maka langkah berikutnya mencari surat yang berasal dari daerah Bandung. Maka secara cepat dapat ditemukan surat dari PT Sinar Terang Bandung
  1. Pemberkasan geografi memiliki keuntungan dan kerugian yaitu :

  • Keuntungan
1)           Pemberkasan langsung dapat dilakukan tanpa rujukan ke indeks
2)           Penentuan lokasi berkas secara cepat dilakukan apabila orang yang memerlukannya megetahui  subjek yang dibahas
3)           Manajer pemasaran dapat menilai keberhasilan atau kegagalan tenaga pemasaran yang berada di berbagai daerah bila berkas disusun menurut berkas geoegrafi. Manajer pemasaran dapat mengambil garis haluan (polity) yang cocok untuk masing-masing daerah berdasarkan analisis informasi daerah yang terdapat di berkas masing-masing.
4)           Perkiraan visual aktivitas berkas dalam sebuah kawasan dapat segera diketahui berkas dapat ditambah, dikurangi, atau disusun dengan mudah.
  • Kerugiannya:
1)           Perlu kerja tambahan karena pemakai harus menyusun dua berkas yaitu berkas berdasarkan geografi dan berkas  abjad untuk indeks. Indeks ini merupakan sarana rujukan yang baik dan cepat.
2)           Bila perorangan atau badan memiliki dua alamat. Manajer arsip dinamis harus menyusun rujukan ke kedua alamat.
3)           Salah pemberkasan dapat terjadi karena ada dua nama yang sama (misalnaya Blitar untuk Jawa Timur dan Lampung) dan nama jalan yang sama yang  terletak di suatu kota atau beberapa kota ( misalnya jalan Pahlawan Revolusi ) untuk mengatasi kendala ini. Pemakai perlu menggunakan buku rujukan semacam kamus geografi dan atlas untuk mengetahui lokasi yang pasti. Sebagai contoh pemakai harus mengetahui secara tepat lokasi yang dimaksud misalnya Nagoya (di jepang ataukah di pulau Batam), Glenmore (di Banyuwangi ataukah di Irlandia). Juga terdapat beberapa kota  yang semula merupakan tempat yang kurang terkenal namun kini mulai terkenal. Nama tempat semacam itu misalnya Pendopo (Riau), Tembaga Pura (Irian Jaya). Timika (Irian Jaya), atau Kuala Kencana (Irian Jaya).
4)           Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, metode hendaknya digabungkan dengan metode alfabetis atau numeric.
  1. Alat dan Bahan

1)     Drawer Filling Cabinet yaitu lemari arsip yang berlaci-laci yang dapat ditarik keluar dan kedalam.
2)     Lateral Filling Cabinet yaitu lemari arsip yang berpintu-pintu yang mempunyai papan alas untuk menaruh arsip.
3)     Guide adalah Sekat penunjuk atau tanda.
4)     Folder yaitu map map tempat surat atau warkat.
5)     Pelubang Kertas
6)     Paper Clip
7)     Lem
8)     Gunting
9)     Penggaris
10)  Alat Tulis

Tugas Dan Peranan Sekretaris

Tugas Dan Peranan Sekretaris


“A Secretary assist an excecutive in carrying out the detail o his work. The executive depend ons upon his secretary primarly for assistance in handling the details of communications such as telephoning, telegraphing, filling and duplicating.’’Beamer, Hanna, Popham ( Effective Secretarial Practise).
Secara general peranan sekretaris menyangkut :
1. Terhadap atasan :
· Sumber dan filter informasi bagi pimpinan, dalam memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.
· Assiten/tangan kanan pimpinan dalam mengatur aktivitas perusahaan. Mulai dari administrative sampai human relations.
· Perantara bagi pimpinan dan pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
· Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam hal penuangan ide-ide.
· Secret Keeper/pemegang rahasia pimpinan kaitannya dnegan tugas perusahaan.
· Mediator pimpinan dengan bawahan.
2. Terhadap bawahan/karyawan :
· Membantu memberikan motivasi kepada karyawan lain.
· Mediator antara bahawan/karyawan dengan pimpinan.
· Membantu/memfasilitasi bawahan ketika hendak bertemu dengan pimpinan.
· Memberikan rasa puas dan bangga kepada bawahan terhadap hasil kerja mereka.
TUGAS SEKRETARIS
Di banding dengan posisi lain, sekretaris termasuk karyawan yang memiliki multi tugas, di antaranya :
1. Menurut wewenangnya.
· Tugas rutin. Meliputi pengetikan, making call, menerima tamu, korespondenci, filling, surat menyurat.
· Tugas instruksi. Meliputi penyusunan jadwal perjalanan, making appointment, pengaturan keuangan, persiapan dan penyelenggaraan rapat, arrange schedule.
· Tugas kreatif. Meliputi pembuatan formulir telepon, dokumentasi,mengirim ucapan kepada klien, mengatur ruang kantor pimpinan.
2. Menurut jenis tugasnya.
· Tugas administrasi.perkantoran. meliputi surat menyurat, pembuatan laporan, filling.
· Tugas resepsionis. Meliputi making call, melayani tamu, menyusul jadwal pertemuan pimpinan.
· Tugas social. Meliputi mengatur rumah tangga kantor, mengirim ucapan selamat kepada relasi, mempersiapkan respsi/jamuan.acara resmi kantor.
· Tugas insidentil. Meliputi mempersiapkan rapat,mempersiapkan pidato, presentasi, dan mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan.

Pengertian dan Definisi Administrasi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Administrasi Menurut Para Ahli

 
 
Administrasi pada intinya melingkupi seluruh kegiatan dari pengaturan hingga pengurusan sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Administrasi dapat berjalan dengan sua atau banyak orang terlibat di dalamnya

Sebagian besar literatur menggunakan istilah administrasi perkantoran dan manajemen perkantoran untuk menyebut administrasi.


Berikut ini pengertian dan definisi administrasi menurut beberapa ahli:

# ULBERT
Administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha

# WH EVANS
Administrasi adalah fungsi yang menyangkut manajemen  dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi

# ARTHUR GRAGER
Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi

# WILLIAM LEFFINGWELL dan EDWIN ROBINSON
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan

# GEORGE TERRY
Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 
(indahf/Carapedia)


Pencarian Terbaru (100)
Pengertian administrasi. Pengertian administrasi menurut para ahli. Definisi administrasi. Pengertian administrasi menurut ahli. Pengertian administrasi perkantoran menurut para ahli. Definisi administrasi menurut ahli. Administrasi menurut para ahli.
Pengertian administrasi menurut beberapa ahli. Pengertian administrasi negara menurut para ahli. Pengertian administrasi perkantoran. Defenisi administrasi. Pengertian ilmu administrasi. Definisi administrasi negara. Pengertian administrasi negara.
Defenisi administrasi menurut para ahli. Administrasi menurut ahli. Fungsi administrasi menurut para ahli. Pengertian kantor menurut para ahli. Administrasi adalah. Arti administrasi. Devinisi administrasi.
Definisi administrasi menurut para pakar. Pengertian ilmu administrasi negara. Pengertian administrasi publik. Pengertian manajemen administrasi. Administrasi olahraga. Pengertian administrasi adalah. Pengertian adminitrasi.
Pengertian pengelolaan menurut para ahli. Pengertian administrasi olahraga. Arti administrasi menurut para ahli. Definisi kantor menurut para ahli. Pengertian administrasi kesehatan. Definisi ilmu administrasi menurut para ahli. Definisi administrasi publik.
Artikel administrasi perkantoran. Pengertian administrasi negara menurut ahli. Pengertian administrasi kesehatan menurut para ahli. Pengertian admistrasi. Definisi ilmu administrasi. Pengertian perkantoran. Administrasi.
Administrasi perkantoran menurut para ahli. Definisi organisasi menurut ahli. Pengertian tata usaha menurut para ahli. Pengertian kantor. Pengertian perkantoran menurut para ahli. Pengertian administrasi negara menurut para pakar. Pengertian administrasi menurut para pakar.
Definisi administrasi perkantoran. Pengertian kantor menurut ahli. Definisi kantor. Pengertian administrasi publik menurut para ahli. Pengertian administrasi menurut para tokoh. Definisi ilmu administrasi negara. Pengertian administrasi dari beberapa ahli.
Pengertian ilmu administrasi negara menurut para ahli. Pengertian administrasi menurut parah ahli. Ahli administrasi. Konsep administrasi. Administrasi perkantoran. Pengertian administrasi menurut para ahli administrasi. Administrasi negara menurut para ahli.
Definisi ilmu administrasi negara menurut para ahli. Definisi administrasi publik menurut para ahli. Pengertian administrasi perkantoran adalah. 10 definisi administrasi menurut para ahli. Devinisi administrasi menurut para ahli. Fungsi negara menurut para ahli. Pengertian administrasi usaha.
Definisi administrasi perkantoran menurut para ahli. Definisi administrasi negara menurut ahli. Pengertian administrasi menurut pakar. Pengertian administrasi dari para ahli. Pengertian dan definisi administrasi menurut para ahli. Pengertian administratif. Pengertian administrasi kantor.
Defenisi administrasi negara. Pengertian administrasi menurut 10 ahli. Pengertian adminstrasi. Pengertian administrasi secara sempit. Pengertian adminitrasi menurut para ahli. Definisi administrasi para ahli. Pengertian administrasi para ahli.
Para ahli administrasi. Tujuan negara menurut para ahli. Fungsi negara menurut 5 ahli. Pengertian ilmu administrasi negara adalah. 5 definisi administrasi. Pengertian manajemen perkantoran menurut para ahli. 10 pengertian administrasi menurut para ahli.
Pengetian administrasi. Ilmu administrasi menurut para ahli. Pengertian ilmu administrasi publik. Administrasi publik menurut para ahli. Pengertian pekerjaan kantor. Definisi administrasi menurut ahli indonesia. Penertian administrasi.

TATA TERTIB INTERNAL KELAS XII – ADM. PERKANTORAN 1


TATA TERTIB INTERNAL
KELAS XII – ADM. PERKANTORAN 1
I. TATA TERTIB DALAM KELAS
  1. Kegiatan Belajar
Siswa wajib mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah.
No
Jenis Pelanggaran
Sanksi
I
Terlambat masuk kelas pada jam pertama.
Diserahkan kepada guru piket untuk ditindaklanjuti.
II
Terlambat masuk kelas pada saat bel masuk atau bel pergantian pelajaran berbunyi.
Diserahkan kepada guru piket untuk ditindaklanjuti.
III
Keluar kelas tanpa seizing guru atau pengurus kelas.
Diserahka kepada wali kelas untuk di tindaklanjuti.
IV
Membuat keributan saat KBM berlangsung.
Diserahka kepada wali kelas untuk di tindaklanjuti.
Catatan : peraturan tersebut sudah mendapat persetujuan dari seluruh anggota kelas.
Siswa tidak dibenarkan berada di sekolah setelah kegiatan belajar selesai, kecuali yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
  1. Absensi
Siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit/izin harus memberitahukan sekolah, wali kelas, atau pengurus kelas melalui surat atau telepon. Setelah satu hari siswa tidak hadir tanpa pemberitahuan maka siswa dianggap alpa.
Bila siswa sakit lebih dari tiga hari, harus melampirkan Surat Keterangan Dokter.
  1. Seragam
Siswa harus menggunakan seragam sekolah sesuai dengan ketentuan
Hari
Pakaian Seragam
Senin
Selasa
Sabtu
Putih – Abu-abu, Bleazer, & Dasi Abu-abu (Laki-laki)
Rabu
Putih – Hitam, Bleazer, & Dasi Hitam (LAki-laki)
kamis
Batik – Abu
Jum`at
Baju Muslim Sekolah – Hitam .
Catatan : bagi siswa yang tidak mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan diatas akan di kenakan sanksi sesuai dengan buku panduan yang telah di berikan.
  1. Penampilan
a. Seluruh siswa tidak dibenarkan berkuku panjang
b. Siswa putra tidak dibenarkan berambut panjang mencapai kerah
c. Siswa putri tidak di benarkan memakai rok yang menggantung.
  1. Lain – lain
Jenis Pelanggaran
Sanksi
Makan di dalam kelas
Membayar uang denda kepada bendahara kelas sesuai dengan harga makanan tersebut.
Membuat keributan di dalam kelas
Diserahkan kepada wali kelas untuk di tindaklanjuti.
Membuang sampah sembarangan
Melakukan kegiatan piket selama satu minggu.
Mengagu teman sekelas
Diserahkan kepada wali kelas untuk di tindaklanjuti.
Catatan : segala sesuatu yang belum dicantumkan di atas akan di bicarakan dan di tentukan kemudian bersama – sama.
II. SANKSI
  1. Teguran lisan
  2. Teguran tertulis
  3. Pemanggilan orang tua
  4. Hukuman berupa tindakan
III. KETENTUAN TAMBAHAN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan tata tertib ini akan diatur kemudian. Semua peraturan di atas sudah mendapat persetujuan dari seluruh anggota KELAS XII-ADM. PERKANTORAN 1.

Jakarta,31 Oktober  2011
     Yang Membuat,                                                                                      Menyetujui,



Yayi Subarry                                                                                 Achmad Abu Bakar. S.pd.
 Ketua Kelas                                                                                              Wali Kelas